Bacaan: Lukas
18:1-8
Ayat 5 … “namun
karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan
terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."
Ketika kita mengenal
Tuhan, Dia menaruh impian-impian kepada kita untuk kita bisa membawa perbedaan dan
pengaruh bagi dunia ini. Tuhan secara konsisten terus menerus menaruhkan mimpi-mimpi
yang lebih besar. Namun sayangnya ada banyak hal-hal tertentu atau kejadian-kejadian
yang menyebabkan kita menjadi lemah, kecewa dan terhenti langkahnya. Banyak yang
hidup sekedar hidup, menjalani rutinitas, menjadi orang-orang yang ‘mediocre’. Dan
salah satu penyebab mereka menjadi orang yang ‘mediocre’ adalah
kegagalan-kegagalan yang dialami. Sayangnya mereka terlalu cepat mengambil
kesimpulan dan menyerah, padahal kegagalan adalah bagian dari keberhasilan,
kegagalan adalah guru yang luarbiasa.
Belajar dari
Lukas 18, kita bisa melihat bahwa Yesus memberikan perumpamaan kepada kita
untuk tidak menjadi jemu dan tawar hati. Janda di dalam perumpamaan tersebut
tidak menyerah, dia tidak takut gagal, dia tidak takut malu, namun dia terus-menerus mendatangi hakim tersebut. Dan hakim
yang sebenarnya bukan hakim yang baik tersebut akhirnya ‘menyerah’ dan mau membantu
perkara yang dihadapi janda tersebut. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk tidak
menyerah dalam mengerjakan hal-hal mulia, dalam mengerjakan tanggungjawab yang
seharusnya kita pikul, dan jangan menyerah dalam mengerjakan impian-impian yang
Dia taruh dalam hati kita.
Have a blessed
Tuesday!
@eddychangfgcc
Comments
Post a Comment