DAY 34-37

Day 34 - FGCC 40 Days Daily Devotion #IntimacyWithGod & #DanielFast21 Day-15
Saturday, 23 March 2013

“LIFE & MINISTRY”

Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai HIDUP, dan mempunyainya dalam segala KELIMPAHAN.

Di salah satu terjemahan yang lain mengatakan “Maksud-Ku ialah memberi hidup kekal dengan segala kelimpahannya” (FAYH-1989). Yesus datang untuk memberikan kita hidup yang penuh, bukan memberikan kita pelayanan. Pelayanan kita seharusnya berasal dari kehidupan yang penuh dan kelimpahan. Kadang-kadang agak lucu juga seseorang (dengan cukup polos) mengatakan kepada saya, ”untung saja ada pelayanan, sehingga saya bisa tetap kuat sampai hari ini”. Kelihatannya kata-kata itu bagus ya, tetapi sebenarnya keliru. Artinya orang itu menggantungkan hidupnya di atas pelayanan, dan kalau tidak ada pelayanan, maka dia akan menjadi lemah. Seharusnya yang benar adalah pelayanan itu memberi  bukan untuk mendapatkan. Tentu saya, pelayanan itu penting dan banyak gunanya. Pelayanan membuat kita belajar bertanggungjawab, pelayanan menjadi sarana untuk kita mengembangkan karunia kita, melayani adalah perintah Tuhan buat kita semua, pelayanan itu memberkati banyak orang. Namun jangan menjadikan pelayanan sebagai sumber kekuatan dan tempat untuk kita menggantungkan hidup kita. Pelayanan seharusnya merupakan buah dari kehidupan yang sehat dan kuat. Kalau ada sebuah pohon, pasti kita berani bergantung pada pohonnya, tidak mungkin ada seorangpun yang bergantung pada buah! Saya berdoa kiranya dari kehidupan (LIFE) kita yang sehat akan luber keluar menghasilkan buah-buah yang sehat dan manis!

Renungan:
Bagaimana konsep pelayananmu selama ini?

Ayat Hafalan:
Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.


Day 35 - FGCC 40 Days Daily Devotion #IntimacyWithGod & #DanielFast21 Day-16
Sunday, 24 March 2013

“BADUT ROHANI”

Matius 15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.

Badut adalah seseorang yang pakai pakaian yang lucu dan memakai topeng tersenyum/tertawa. Tugas seorang badut adalah menghibur terutama anak-anak. Beberapa tahun lalu ketika saya sedang nyetir di sekitar daerah Damansara, secara kebetulan tiba-tiba ada sebuah mobil yang melaju cukup kencang yang melewati mobil saya. Dan saya sempat menoleh ke kanan, dan bisa melihat dengan jelas bahwa sang pengemudi adalah seorang pria yang berpakaian badut, namun tidak sedang mengenakan topeng badut (iyalah sedang nyetir J). Saya bisa melihat jelas, bahwa pria itu tidak tersenyum, malah wajahnya terlihat tegang, dan membawa mobilnya melaju cukup kencang. Tentu saja pemandangan itu tidak pernah saya lupakan, bahwa di balik topeng yang lucu dan selalu tersenyum itu, ada wajah yang capek, sedih, marah, tegang dsb. Sewaktu pertunjukan, wajah asli sang badut tidak terlihat karena tertutup topeng. Mungkin sadar atau tidak, di sekitar kita (mungkin termasuk kita sendiri) seperti badut rohani.  Kalau kita selama ini masih suka ber-acting dan pakai topeng apalagi sebagai pelayan Tuhan, mari kita akui di hadapanNya. Kita perlu buka topeng kita, bukan untuk hanya pasrah menerima keadaan kita yang buruk ini, namun kita bertekad untuk berubah. Kiranya kehidupan kita benar-benar menjadi seorang yang benar di hadapanNya bukanlah seorang badut rohani. What do you think friends?

Renungan:
Apakah engkau masih memakai topeng selama ini?

Ayat Hafalan:
Matius 15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.


Day 36 - FGCC 40 Days Daily Devotion #IntimacyWithGod & #DanielFast21 Day-17
Monday, 25 March 2013

“ACTING or LIVING”

Yes 1:13 Jangan lagi membawa persembahanmu  yang tidak sungguh, sebab baunya  adalah kejijikan  bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru  dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan,  Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.

Di Alkitab, Daud ketika dalam pelarian dan karena takut dibunuh, dia pernah berpura-pura menjadi gila di depan raja Akhis, raja kota Gat (1 Sam 21:13). Tentu saat itu Daud hanya sementara saja pura-pura gila, setelah itu normal kembali. Berpura-pura gila adalah sesuatu yang sangat melelahkan. Sama halnya, pura-pura baik juga sangat melelahkan. Dalam film, sinetron, drama, pertunjukan dsb, seseorang bisa saja memerankan seorang yang baik sesuai scenario yang disusun. Peran yang dia lakukan itu bersifat sementara hanya selama pembuatan film atau selama pertunjukan. Namun kita tidak tahu kehidupan dia yang sebenarnya. Dia hanya berpura-pura saja sesuai perannya. Dan dia akan kembali kepada kehidupannya yang ‘normal’ yang menjadi karakter dan kebiasaannya.
Demikian juga dengan kita. Jangan sampai ibadah kita, pujian, puasa dan semua aktifitas rohani yang kita lakukan sekedar acting saja. Jangan sampai kita kehilangan esensi dan juga kehilangan hati yang benar. Jangan sampai semua persembahan kita seperti kejijikan di hadapan Tuhan karena tidak datang dari hati, kehidupan dan motivasi yang benar.
Kiranya semua kegiatan kita mencari Tuhan, menyembah dan melayaniNya merupakan gaya hidup kita setiap hari setiap saat, bukan hanya hari minggu saja. Mari kita membangun gaya hidup yang benar yang lebih permanen, bukannya ber-acting tetapi memang kita hidupi (living it). What do you think friends?

Renungan:
Selama ini apakah engkau berpura-pura baik, berpura-pura melayani, berpura-pura beribadah?

Ayat Hafalan:
Matius 15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.


Day 37 - FGCC 40 Days Daily Devotion #IntimacyWithGod & #DanielFast21 Day-18
Tuesday, 26 March 2013  

“BERGAUL KARIB”

Mazmur 25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

Semua ibadah dan aktifitas rohani yang kita lakukan, bukanlah bertujuan membuat kita kelihatan hebat, namun supaya kita semakin mengenalNya dan semakin dekat denganNya. Ketika kita akrab denganNya, maka perjanjianNya akan diberitahukanNya kepada kita. Kata perjanjian memiliki kata dasar JANJI. Ada janji-janjiNya yang mau Dia berikan kepada kita orang-orang yang akrab denganNya. Ada rahasia2Nya yang mau Dia nyatakan kepada kita. Sama halnya, saya akan banyak memberitahukan rahasia-rahasia dan hal-hal penting kepada orang-orang terdekat saya.

Melalui kesempatan ini mari kita terus saling mengingatkan bahwa program 40 days IntimacyWithGod adalah bertujuan MEMBANTU kita membangun HABIT (kebiasaan baru) untuk senantiasa intim denganNya. Ketika keintiman kita dengan Tuhan telah menjadi gaya hidup, maka ketika ada program atau tidak, ketika ada event atau tidak, itu semua bukan masalah. Yang terpenting kita secara PRIBADI telah memiliki gaya hidup yang baru sebagai manusia baru, yaitu senantiasa intim (akrab) denganNya.
Kiranya semua kegiatan kita mencari Tuhan, menyembah dan melayaniNya merupakan gaya hidup kita setiap hari setiap saat, bukan hanya saat ada program tertentu saja. Ingat bahwa INTIMACY bukanlah program tetapi gaya hidup sehari-hari denganNya. Setuju kawan?

Renungan:
Apakah engkau punya sahabat akrab dimana engkau bisa dengan leluasa menyampaikan isi hatimu?
Maukah engkau menjadikan Yesus sebagai sahabat sejatimu?

Ayat Hafalan:
Mazmur 25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

Comments

Popular posts from this blog

FAST21 - PUASA DANIEL

GOOD SOIL LEADERSHIP - APOS Culture