GOOD SOIL LEADERSHIP - APOS Culture
THE GOOD SOIL LEADERSHIP
“A leadership development through APOS
culture”
Yoh 15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku
dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah
murid-murid-Ku."
Ayat ini menjelaskan bahwa Tuhan menghendaki
setiap kita menghasilkan buah yang banyak. Tujuan kekristenan atau tujuan kedewasaan
bukan hanya sekedar pertumbuhan, tetapi menghasilkan buah yang lebat. Kalau
diumpamakan seperti pohon apel, prosesnya dimulai dari benih apel yang tertanam
dalam tanah, kemudian bertumbuh, berkembang dan menghasilkan buah (yang lebat).
Kita khususnya para pemimpin dan pelayan
adalah sebagai pembawa budaya (the culture carrier and we must be the culture,
don’t just build the culture). Kita bersama-bersama perlu membangun FGCC menjadi
TANAH yang baik, sehingga setiap benih (setiap orang) yang datang boleh
tertanam, bertumbuh dan menghasilkan buah yang lebat. Dan ingat bahwa kualitas
tanah tersebut menentukan besarnya tuaian (The quality of the SOIL determines the size of the harvest). Proses atau tahapan perkembangan (pendewasaan)
sebuah benih itu adalah:
Tertanam à
Berkembang à Berbuah
(Planted
à Flourish
à Fruitful)
Ada prinsip tanah yang baik yang membedakan
tanah yang satu dengan lainnya. Tanah itu bicara tentang suasana atau
lingkungan (environment, atmosphere, condition) seperti apa yang kita ciptakan dalam
membangun orang (untuk semakin berkembang dan berbuah menjadi pemimpin-pemimpin
yang berpengaruh dan berdampak).
Matius 13:3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada
mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu
jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu,
yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya
tipis.
6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia
dan menjadi kering karena tidak berakar.
7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri,
lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu
berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang
tiga puluh kali lipat.
Yang pertama, benih itu perlu TERTANAM
dalam tanah yang baik, dan benih itu MASUK dalam tanah. Artinya benih itu
DITERIMA oleh tanah itu dengan baik.
Hal pertama yang kita perlu
bangun adalah SUASANA PENERIMAAN
(ACCEPTANCE).
Kita perlu belajar untuk melihat setiap orang
yang Tuhan titipkan sebagai BENIH. Jangan terkecoh dengan PENAMPILAN benih. Benih
itu mungkin kotor, mungkin aneh, mungkin beda. Itulah sebabnya kita akan selalu
bertemu dengan berbagai jenis orang yang unik dan berbeda (baik di dalam
gereja, juga di komsel). Namun kita perlu tanamkan dalam benak kita bahwa setiap
benih mengandung potensi dan perlu TANAH (suasana) yang tepat. Penerimaan itu
penting, bangun suasana yang welcoming, suasana yang hangat, bukan menghakimi.
Bukan exclusive sehingga orang sulit bergabung. Yesus sudah menerima kita apa
adanya dulu. Mengapa sekarang kita sulit menerima orang lain? Ingat bahwa Yesus sudah membayar
harga yang begitu besar untuk setiap orang. Setiap orang berharga, setiap orang
punya potensi besar. Tuhan punya rencana yang mulia bagi setiap orang.
Hal kedua yang kita perlu bangun
adalah SUASANA POSITIF (POSITIVE).
Menemukan yang baik dalam diri seseorang,
bukan mencari-cari yang jeleknya, bukan cari-cari kesalahannya. Suasana yang
positif akan menarik the best of people. Kita belajar untuk lebih sering memuji
orang, memberikan apresiasi, sehingga setiap orang semakin termotivasi untuk
mengeluarkan yang terbaik dalam dirinya. Para pakar berkata bahwa perlu 7 komen
positif untuk setiap komen negative (seven positive comments to every one
negative comment). Biasakan untuk lebih banyak memberikan apresiasi dan pujian
secara spesifik
(dipikirkan dan disampaikan dengan jelas). Itulah sebabnya mengapa sebuah kritikan
(komen negatif) itu biasanya dalam dan tajam, karena sudah dipikirkan, dan
disampaikan begitu rupa sehingga efeknya besar dan lama. Namun sayangnya kita
jarang memberikan apresiasi dan pujian yang spesifik. Mari belajar untuk lebih banyak memberikan apresiasi dan pujian
sebelum kita memberikan nasihat (advice) yang berguna untuk kemajuan orang tersebut.
We should help others do what is right
and build them up in the Lord. (Romans 15:2 NLT)
Setiap orang di antara kita harus
mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. (Roma 15:2)
Kita ada untuk membantu mereka, mengangkat
beban mereka, bukan menaruh rasa bersalah pada orang untuk keuntungan diri
sendiri. Bukan mengintimidasi, bukan memanipulasi. Stop judging and start
helping. Sebagai pemimpin kita dianugerahkan kesempatan yang luarbiasa untuk menolong
dan mengangkat orang yang kita pimpin.
Hal ketiga yang kita perlu bangun
adalah SUASANA KETERBUKAAN (OPENNESS).
Semua yang dibutuhkan benih untuk masa
depannya ada dalam benih itu sendiri. Untuk bisa bertumbuh, maka benih itu perlu
terbuka (cracked, open). Untuk seseorang terbuka perlu ada rasa aman, dan rasa aman
muncul karena adanya rasa percaya. Dan semakin terbuka benih itu semakin mudah
untuk dapat bimbingan, nasihat, arahan dsb. Dan potensi dari benih itu semakin
kelihatan dan mendapat kesempatan untuk berkembang.
Jadi urutannya: Dapat Dipercaya à Rasa Aman à Terbuka.
Hal keempat yang kita perlu
bangun adalah ADANYA RUANG UNTUK
BERKEMBANG (SPACE)
Untuk sebuah tanaman bertumbuh dan berkembang
memerlukan ruang atau area yang cukup luas. Untuk itu mereka yang sudah cukup
dewasa perlu mendapatkan otoritas dan tanggungjawab yang lebih besar. Tentu saja
otoritas dan tanggungjawab tidak bisa diberikan kepada semua orang. Tergantung
kedewasaan dan kapasitasnya. Seorang anak yang masih kecil tidak langsung
dikasih otoritas dan tanggungjawab yang terlalu besar. Namun semakin besar anak
itu, semakin dewasa ia, maka otoritas dan tanggungjawab yang dipercayakan akan
semakin besar.
Inilah APOS culture yang kita sama-sama
bangun, yaitu bagaimana kita menciptakan TANAH (suasana, lingkungan, kondisi,
atmosfir) yang baik untuk mengembangkan para pemimpin masa depan. Kiranya FGCC
menjadi tanah yang baik dan subur untuk setiap orang akan tertanam, berkembang
dan berbuah lebat.
13 Planted in the house of the Lord, they will flourish
in the courts of our God.
14 They will still bear fruit in old age, they will stay fresh and green (Psalm 92:13-14 NIV)
By Ps.Eddy Chang (29 May 2018, 9.34AM)
Comments
Post a Comment