LANGKAH-LANGKAH PRAKTIS:
1.       Doa dan siapkan hati serta minta pertolongan Roh Kudus.
2.       Dapatkan inspirasi dan pengertian melalui ayat dan bahan renungan.
3.       Bagikan berkat atau kesaksian yang dialami melalui komsel, media dll.
4.       Dan yang terpenting adalah APLIKASIKAN kebenaran dalam kehidupan sehari-hari.


Sat, 14 Sept
Day 21/40 #PrimeTimeWithJesus
Day 13 #DanielFast21

Puasa Daniel

Daniel 10:2 Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh: 3 makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh.

Daniel seorang yang luar biasa, yang memiliki kedudukan penting di 4 zaman raja yang berbeda (Nebukadnezar, Beltsazar, Darius dan Koresy), seorang yang dapat menafsirkan mimpi raja, serta pernah mengalami mujizat dasyat yaitu terlepas dari mulut singa. Daniel seorang pribadi yang mengasihi Tuhan dan intim denganNya.

Daniel berniat untuk mendapat pengertian dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. Ia mengambil waktu untuk berkabung selama 3 minggu, tidak makan daging dan makanan enak. Tuhan mengirimkan Malaikat Gabriel untuk membawa jawaban terhadap doa Daniel. "Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena perkataanmu itu.“ (Daniel 10:12).

Malaikat Gabriel membawa kabar dari Tuhan kepada Daniel. Malaikat Gabriel dihalangi oleh pemimpin kerajaan Persia, mereka bertempur selama 21 hari sampai Mikhael datang membantu Gabriel untuk berperang (ayat 13). Ini adalah peperangan rohani. Raja-raja orang Persia adalah penguasa di udara yang mengontrol pemerintahan kerajaan Persia di bumi. Daniel perlu berdoa dan berpuasa untuk mendapatkan jawaban doa. Daniel seorang yang berdoa dan berpuasa. Bagaimana dengan engkau dan saya?


Sun, 15 Sept
Day 22/40 #PrimeTimeWithJesus
Day 14 #DanielFast21

BERPUASA

Yesaya 58:6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk…

Puasa bukan sekedar tindakan yang keliatan, supaya terlihat begitu ‘rohani. Bukan sikap hati yang masih mementingkan diri sendiri. Tuhan berkata ,”Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.” (ay 4).

Tuhan menghendaki untuk kita menjadi berkat bagi orang lain. Dan Tuhan akan bertindak sesuai janjiNya: Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah.” (ay.9)
Bagaimana sikap hati kita ketika berpuasa?


Mon, 16 Sept
Day 23/40 #PrimeTimeWithJesus
Day 15 #DanielFast21

Apakah Yesus Berdoa?

Lukas 5:16  Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
"But he would withdraw to desolate places and pray".

Yesus telah memberikan teladan terbaik bagi kita dalam hal berdoa. Sesibuk apapun Dia, namun dia tidaki pernah terlalu sibuk untuk berdoa. He was never too busy to pray. Tidak ada orang yang berdoa seperti Dia berdoa.
Ia berdoa saat pagi-pagi benar (Markus 1:35). Yesus ke bukit dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah (Lukas 6:12). Ayat 13  mencatat bahwa ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul.
Dan ketika berhadapan dengan malam yang paling kelam dalam hidupnya, Dia mendedikasikan jam-jam terakhir berdoa di taman Getsemany sebelum dia dikhianati dan ditangkap. (Mat 26:36).
Doa telah menjadi rahasia kekuatanNya. Bagi Yesus, doa bukan sekunder, tetapi adalah sebuah kebutuhan utama. Sebagai pengikut Kristus, kita perlu mengikuti teladanNya. What do you think friends?

More Prayer, More Power; Less Prayer, Less Power; No Prayer, No Power.


Tue, 17 Sept
Day 24/40 #PrimeTimeWithJesus
Day 16 #DanielFast21

Air Kehidupan

 “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.”         ---YESUS KRISTUS---
(Yoh 4:10)

Salah satu ciri yang menonjol dalam cerita Alkitab tentang tokoh-tokoh yang bergaul karib dengan Allah seperti Henokh, Abraham, Nuh, Ayub, Daud dsb adalah, Tuhan serius dengan mereka yang serius terhadapNya, yang ingin terus menerus membangun hubungan yang intim denganNya.

Ketika Yesus ada di dunia ini, hal yang sama Dia perlihatkan … yaitu jika orang bersungguh-sungguh mencari Dia atau haus untuk melihat dan mengalami kuasaNya, kepada orang itu Tuhan Yesus menyatakan diri dan bertemu dengan mereka secara khusus. Nikodemus, Zakheus adalah contoh orang-orang yang rindu bertemu dengan Tuhan. Nikodemus memilih malam hari demi menjumpai Yesus secara pribadi, sedangkan Zakheus harus memanjat pohon untuk menunjukkan betapa antusiasnya dia untuk bertemu dengan Yesus. Perjumpaan mereka secara pribadi dengan Tuhan Yesus telah mengubah jalan hidup kedua pribadi ini.

Yesus katakan bahwa, “Barang siapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum.” (Yoh 7:37).  Tuhan Yesus menawarkan air kehidupan atau jawaban bagi jiwa yang haus dan lapar. Karena Tuhan tahu bahwa dunia kita semakin hari, semakin panas bukan hanya karena pemanasan global, melainkan dunia hari ini sedang panas dengan api tekanan, kesulitan hidup, kesombongan, ketamakan dan berbagai nafsu dunia yang jahat, dan kita butuh air hidup untuk memuaskan dan menyegarkan kita kembali. Air itu tersedia bagi mereka yang rindu membangun keintiman dengan DIA setiap waktu. Uang, jabatan, karier, status sosial tidak mampu mengisi ruang kehausan itu, hanya Tuhan Yesus yang dapat mengisinya, sekaligus memberi kekuatan dan kelegaan… Izinkan Dia hadir dalam hidupmu.


Wed, 18 Sept
Day 25/40 #PrimeTimeWithJesus
Day 17 #DanielFast21

Ketulusan dan kemurnian hati

Mazmur 24:3-5 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?’ ‘Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.”

Tuhan menyukai ketulusan dan kemurnian hati. DIA melihat hati, melampaui semua penampilan luar. Yesus meminta untuk setiap orang yang mau mempersembahkan korban, harus terlebih dahulu pergi untuk berdamai dengan orang yang bermasalah dengannya, itu menunjukkan betapa Tuhan serius dengan persoalan yang ada di hati kita. Tuhan tidak menginginkan persekutuan dan penyembahan kepadaNya dilakukan dengan hati yang tidak mengampuni, atau hati yang dipenuhi dengan dendam dan kepahitan.

Ketulusan dan kemurnian sejati menjadi syarat mutlak jika kita ingin mengalami Tuhan secara pribadi. Barulah kita bisa naik ke gunung hadiratNya secara pribadi. Orang yang hatinya penuh dengan dendam, tidak mau melepaskan pengampunan, sebenarnya orang-orang ini hanya ‘terlihat’ rohani, namun sebenarnya orang seperti ini hanya berjalan dengan mengandalkan perasaannya saja. Namun ketika hati kita beres, maka manusia roh kita akan bersorak dan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Seorang penyembah, pastilah seorang pribadi yang suka mengampuni kesalahan orang lain, bukan pendendam, tetapi mengasihi. Hati adalah cermin hidup. Sikap, kata-kata dan tindakan kita lahir dari hati, yang bisa dirasakan orang-orang sekitar kita.
Thu, 19 Sept
Day 26/40 #PrimeTimeWithJesus
Day 18 #DanielFast21

BERPUASA (2)

Yesaya 58:8 Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.

Puasa bukanlah sekedar menahan diri dari makan atau minum, dan terus menunggu kapan ya buka puasanya. Berpuasa merupakan hari merendahkan diri di hadapan Tuhan dan kita menanggalkan belenggu-belenggu yang mengikat diri kita. Kita ijinkan Tuhan meluruskan kembali jalan hidup kita. Ketika kita melakukan puasa dengan benar, maka akan ada terobosan rohani dan jasmani. Ketika berpuasa, sediakan waktu yang lebih untuk bersekutu dengan Tuhan di dalam doa dan penyembahan serta perenungan Firman. Kita ijinkan Tuhan menyembuhkan setiap luka-luka kita. Melalui berpuasa kita bisa melihat kebenaran yang di depan kita serta kemuliaan di belakang kita. Luar biasa berkat dari berpuasa. Ada tuntunan dan pimpinan Tuhan yang lebih jelas yang kita terima melalui puasa.
Apa saja berkat-berkat yang engkau dapat alami melalui puasa?


Fri, 20 Sept
Day 27/40 #PrimeTimeWithJesus
Day 19 #DanielFast21

BERPUASA (3)

Matius 6:16 Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

Banyak orang salah dalam melakukan ibadah puasa karena mereka menahan diri dari makanan dan minuman tetapi pikiran mereka tidak tertuju kepada Tuhan, di dalam hati dan pikiran mereka hanya terus terpikirkan makanan apa yang akan mereka makan, bagaimana pandangan orang terhadap mereka ataupun  pikiran sia-sia yang bertolak belakang dari apa yang seharusnya mereka pikirkan yang selaras dengan hati  Tuhan. Kerinduan Tuhan bagi kita adalah bagaimana kita tetap  berpuasa di hadapan Tuhan dengan melakukannya dengan sikap hati yang benar, serta mengerti dengan baik tujuan dari keputusan kita untuk berpuasa.

Kata ‘apabila’ menunjukkan bahwa berpuasa adalah sesuatu yang biasa dilakukan oleh Yesus dan murid-muridNya serta oleh bangsa Yahudi pada waktu itu. Berpuasa akan menyenangkan hati Tuhan ketika motivasi berpuasa benar. Beribadah dan berpuasa adalah dua kata yang sering dipakai berdampingan. Hana seorang janda dan nabiah, “Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa,” (Lukas 2:57).
Di zaman gereja mula-mula ketika para pemimpin beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, mereka mendapat arahan dari Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka,"(Kisah Para Rasul 13:2).
Ternyata semakin kita mendalami tentang puasa, ternyata ada begitu banyak berkat dan kuasanya.
Renungkan, apakah tujuan kalau engkau berpuasa.
Sat, 21 Sept
Day 28/40 #PrimeTimeWithJesus
Day 20 #DanielFast21

Taat karena kenal

Kejadian 22:5, ketika Abraham berkata kepada para bujangnya, Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."

Allah menguji kepercayaan Abraham dengan meminta supaya Ishak dipersembahkan sebagai korban bakaran kepada Tuhan. Ketika Ishak hampir disembelih oleh Abraham, bapaknya. “… berserulah Malaikat TUHAN…. "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

Begitu luarbiasanya sikap dan ketaatan Abraham, dia taat kepada perintah Tuhan, sampai tidak ragu untuk mengorbankan anak yang dinanti-nantikan selama puluhan tahun. Namun sebenarnya yang membuat Abraham setaat itu adalah kerena dia telah berjalan bersama Tuhan bertahun-tahun dan memiliki pengenalan yang luar biasa akan siapa Tuhan Allah yang dia sembah. Jadi hampir dapat dipastikan tanpa pengenalan dan bergaul karib dengan Allah mustahil Abraham dapat menaati Tuhan.
Apakah kita cukup kenal dengan Tuhan yang kita sembah? Think about it friends.


Sun, 22 Sept
Day 29/40 #PrimeTimeWithJesus
Day 21 #DanielFast21

Menyala-nyala bagi Tuhan

“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” (Roma 12:11-12).

Seringkali kita mendengar atau membaca banyak tips yang diberikan tentang bagaimana supaya seseorang tetap segar dan penuh semangat, misalnya saran untuk selalu minum air hangat, berolah raga di pagi hari dsb. Banyak saran yang baik namun tetap ada batasnya dan kekurangannya. “Latihan badani terbatas gunanya” (1 Timotius 4:8), karena tips-tips tersebut seringkali hanya menekankan latihan yang bersifat fisik atau jasmaniah.

Firman Tuhan mengajarkan kita bahwa ketika roh kita menyala-nyala, yaitu ketika kita memiliki persekutuan dengan Roh Kudus, maka mengakibatkan ia secara otomatis rajin dalam melayani Tuhan. Dan orang yang rajin melayani Tuhan karena dorongan roh, akan tekun sekalipun melewati berbagai proses dan penderitaan atau menghadapi berbagai situasi yang sulit. Dan dari kehidupan yang penuh semangat akan membuat kita optimis melihat masa depan yang penuh dengan pengharapan. Kiranya Tuhan menolong kita.


Mon, 23 Sept
Day 30/40 #PrimeTimeWithJesus

Mari Melangkah ke Rumah Tuhan

 “Aku bersukacita ketika dikatakan orang kepadaku: ‘Mari kita pergi ke rumah Tuhan’” (Mazmur 122:1).

Daud sangat memahami bahwa ketika dia bertemu dengan Tuhan, akan ada sesuatu yang luarbiasa yang tersedia baginya. Daud tidak pernah merasa terpaksa untuk bertemu Tuhan, tetapi dia menyatakan antusiasmenya dengan berkata Aku bersukacita ketika pergi ke rumah Tuhan.

Pada zaman dahulu Tuhan menyatakan diriNya hanya di bait Allah. Namun sekarang kita hidup di zaman anugerah, Allah yang adalah Roh berdiam di tengah-tengah kita, bahkan Dia hidup di dalam kita. Kita dapat bersekutu denganNya setiap saat.

Adakah saat ini jiwa kita mengalami keletihan, itu adalah tanda bahwa kita sedang mengalami berbagai tekanan dan persoalan hidup. Maukah Saudara datang kepadaNya? Dalam hadiratNya kita menemukan kasih, kekuatan, kelegaan dan kesegaran.


Tue, 24 Sept
Day 31/40 #PrimeTimeWithJesus

Listening Effectively

1 Samuel 3:1-10

Mendengar adalah salah satu ‘communication skill’ yang kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mendengar adalah menangkap gelombang suara melalui daun telinga. Namun mendengarkan adalah sebuah tindakan (kata kerja) dimana kita membuat diri kita untuk mendengar. Ada kesengajaan penguasaan diri untuk mendengar.

Hal pertama yang kita mau belajar bersama-sama untuk mendengarkan dengan efektif adalah – Know your subject. Saat kita mendengar ada yang memanggil nama kita, reaksi kita akan ditentukan dari pengetahuan kita tentang orang tersebut. Misalnya orang tua, bos, teman, saudara, keluarga, dll.

1 Samuel 3:1-7 menceritakan bagaimana reaksi Samuel saat ia mendengarkan namanya dipanggil Tuhan. Dikatakan di ayat yang ke-7 Samuel belum mengenal Tuhan; firman Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. Samuel tidak mengenal suara yang memanggilnya. Apa yang ia lakukan? Ia bangun tidur sampai ke-3 kali pergi bolak balik menemui Eli dengan taatnya hingga Eli mengerti bahwa Tuhanlah yang memanggil Samuel.

Pada saat kita ingin mengenal seseorang ada usaha yang harus kita berikan (invest). Bagaimana caranya? Spend time dan luangkan waktu untuk mengenal pribadi mereka. Bangun hubungan dengan pribadi-pribadi tersebut, dengan komunitas kita, atau dengan belajar tentang sesuatu lebih lagi agar pada saat kita mendengarkan kita bisa menyiapkan hati kita untuk mendengarkan.

Bagaimana kita mengenal Tuhan? Kembali ke firman, kita baca firman, spend time untuk mengenal pribadi Yesus Tuhan kita lebih lagi dan kita akan terus diperbaharui oleh kehendak Tuhan yang kita temukan dalam firman Tuhan. Mengenal Tuhan melalui firman Tuhan. 

Respon Samuel di 1 Samuel 3:8-10 selanjutnya kita ketahui pada ke-4 kali Samuel mendengar namanya dipanggil iapun menjawab “berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar”. Samuel mendengar namanya dipanggil dan dengan taat ia mengikuti apa yang dikatakan Eli untuk ia lakukan dan Ia mendapatkan suara Tuhan berfirman kepadanya. Walaupun Samuel belum pernah mengalami suara panggilan Tuhan secara langsung, tapi Samuel sudah menjadi pelayan Tuhan di bawah pengawasan Eli. Samuel mengenal Tuhan yang ia sembah dan layani sehingga pada saat ia mendapatkan konfirmasi dari Eli ia taat dan mengenal suara Tuhan yang berbicara kepadanya.

Samuel knows his subject. What about us?

Renungkan:
Apakah yang perlu engkau lakukan untuk bisa mengenal suara Tuhan lebih jelas lagi?


Wed, 25 Sept
Day 32/40 #PrimeTimeWithJesus

Listening Effectively – Prepare our Heart

1 Samuel 3:10

Siapkan hati kita untuk mendengarkan memerlukan penguasaan diri untuk mendengarkan. Saat saya berbicara dengan orang yang saya kenal dan orang itu menjawab, saya tahu ia mendengar suara saya. Tapi apabila ia tidak meninggalkan apa yang sedang ia lakukan, mungkin dia sedang sibuk dengan smartphonenya, atau di depan pekerjaannya di depan computer, atau sambil nonton TV. Saya tahu ia mendengar sauara saya tapi kenyataannya hatinya tidak berada bersama saya.

Bagaimana kira-kira hasil dari komunikasi yang terjadi, efektif tidak? Sebaliknya apabila ia menjawab saya dan kemudian ia meninggalkan apapun yang sedang ia lakukan, saya tahu ia akan mendengarkan dengan efektif apa yang ingin saya sampaikan karena dia menyiapkan hatinya untuk mendengarkan saya.  Pada saat ada yang datang dan ingin menyampaikan pendapat dan minta saran kepada kita, kita harus siapkan hati kita utk meninggalkan apa yang kita sedang lakukan saat itu untuk mendengarkan mereka.

1 Samuel 3 ayat 10 - Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.“ 

 “The LORD came and stood there, calling as at the other times, “Samuel! Samuel!” Then Samuel said,  “Speak, for your servant is listening.” (NIV)

Samuel tidak hanya bilang Ya Tuhan… tapi ia sendiri menyatakan sikap hatinya untuk diam, taat, dan mendengarkan suara Tuhan atas apa yang Tuhan akan sampaikan.  “berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar” Pada saat Samuel berkata berbicaralah, ia memberikan control kepada Bapa, ia memberikan signal pertanda ia siap untuk mendengarkan, ia menyiapkan hatinya dan memberikan otoritas sepenuhnya kepada Tuhan untuk berbicara.
What about us?

Renungkan:
Menurutmu bagaimana caranya supaya fokus saat mendengar orang lain sedang berbicara kepadamu?


Thu, 26 Sept
Day 33/40 #PrimeTimeWithJesus

Listening Effectively – Stay Focused

1 Samuel 3:11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Ketahuilah, Aku akan melakukan sesuatu di Israel, sehingga setiap orang yang mendengarnya, akan bising kedua telinganya. 3:12 Pada waktu itu Aku akan menepati kepada Eli segala yang telah Kufirmankan tentang keluarganya, dari mula sampai akhir.

Saat Samuel mulai mendengarkan apa yang Tuhan katakan, coba bayangkan perasaan hatinya pada saat itu. Eli adalah Imam besar yang dilayani oleh Samuel. Betapa susah hatinya untuk mendengarkan bahwa sesuatu yang tidak pernah terbayangkan akan terjadi kepada keluarga imam yang ia kasihi dan hormati. Bisa saja dia tidak mau fokus dan berusaha mengalihkan perhatian dan menjawab Tuhan dengan berbagai macam alasan. Tapi yang Samuel lakukan adalah ‘stay focused and listen’. Dapatkah kita menerapkan ketaatan Samuel dalam mendengarkan Tuhan.

Renungkan:
Apakah selama ini engkau fokus dalam mendengarkan suara Tuhan (melalui Alkitab, khotbah, orang lain, peristiwa tertentu dsb), dan taat untuk melakukan kehendakNya?


Fri, 27 Sept
Day 34/40 #PrimeTimeWithJesus

Listening Effectively – Feedback

1 Sam 3:18  Lalu Samuel memberitahukan semuanya itu kepadanya dengan tidak menyembunyikan sesuatupun. Kemudian Eli berkata: "Dia TUHAN, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya baik."

Setelah Samuel mendengar firman Tuhan (1 Samuel 3: 11-14) iapun kembali tidur dan saat ditanyakan oleh Eli keesokan harinya walaupun ia enggan, tapi tetap ia katakan. Samuel memberitahukan semua kabar yang ia dapatkan dari Tuhan dengan tidak menyembunyikan sesuatupun. Kemudian Eli berkata: "Dia TUHAN, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya baik."

Saat kita berbicara kepada orang lain, salah satu tanda yang bisa kita katakan bahwa orang tersebut mengerti dari apa yang ingin kita sampaikan adalah feedback yang kita dapatkan dari orang tersebut. Apabila feedback tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, kita tahu bahwa lawan bicara kita tidak mendengarkan dengan efektif. Saya mau mengajak kita semua untuk memeriksa kembali hubungan komunikasi kita dengan Bapa surgawi kita.

Renungkan:
Selama in bagaimana kualitas feedback kita terhadap suara Tuhan?


Sat, 28 Sept
Day 35/40 #PrimeTimeWithJesus

Listening Effectively

Matius 14:28  Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." 29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.

Know your subject – Petrus mengenal Tuhan sebagai pribadi yang mempunyai kuasa yang luar biasa. Tidak ada manusia yang ia kenal mempunyai kemampuan hebat untuk berjalan di atas air.
Kata Yesus: "Datanglah!". Prepare your heart and stay focused - Petrus menyiapkan hatinya untuk mendengarkan jawaban Tuhan atas pertanyaannya. Di tengah gelombang badai ia fokus kepada jawaban Tuhan.
Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Feedback - Petrus mendengar dan percaya pada perkataan Yesus. Petrus menjalankan apa yang dikatakan-Nya, dengan mengarahkan pandangan kepada Yesus dan mulai keluar dari perahu untuk berjalan di atasnya.

Yohanes 10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. Kita adalah domba-dombaNya, dan tugas kita adalah mendengarkan suara-Nya karena Ia mengenal kita dan kita mengikutNya.  Haleluya.

Renungkan:
Hal apakah yang perlu engkau perbaiki untuk memperbaiki kepekaanmu dalam mendengar suaraNya?


Sun, 29 Sept
Day 36/40 #PrimeTimeWithJesus

Pribadi yang Menyenangkan

Rick Warren menuliskan ungkapan yang begitu luarbiasa: “Segala perbuatan Anda yang mendatangkan kesenangan ALLAH, merupakan suatu tindakan penyembahan”.

Daud sejak menggembalakan beberapa ekor domba sampai menjadi raja besar adalah seorang penyembah, bahkan ia menjadi penyembah yang disenangi di Israel (2 Samuel 23:1).

Penyembah berbicara tentang suatu pola hidup yang dibangun secara konsisten, tidak berdasarkan mood. Kita bisa menemukan berbagai ekspresi Daud, ketika dia sedang senang maupun dalam keadaan tertekan, dia menjaga konsistensinya sebagai seorang penyembah yang akhirnya menghasilkan karakter dan gaya hidup penyembah. Inkonsistensi hubungan pribadi kita dengan Tuhan telah membuat banyak masalah dan problem di mana-mana. “Ketika kita konsisten membangun hubungan dengan Tuhan, masalah mungkin tidak berubah tetapi banyak pintu akan kita temukan sebagai jalan keluar.” Sebaliknya kebuntuan dan stress akan datang tanpa diundang apabila kita mengabaikan, keintiman dengan Tuhan.
Ingat bahwa kehidupan yang menyenangkan Allah tidak lahir secara otomatis, tetapi dibangun lewat suatu proses yang panjang. Mari kita memulai proses tersebut. Kiranya ini menjadi doa kita bersama, katakan, “Tuhan saya rindu untuk menjadi penyembahMu”.


Mon, 30 Sept
Day 37/40 #PrimeTimeWithJesus

Bukan Menyerah melainkan Berserah

Mazmur 37:5-7, “Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang. Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.” Di dalam firman Tuhan dikatakan jika kita berserah dan percaya kepadaNya, maka Ia akan bertindak. Ia akan memunculkan kebenaran dan hak kita.

Kadang-kadang Tuhan ijinkan kita mengalami titik terendah di dalam hidup ini untuk mengajarkan kepada kita hal-hal yang tidak bisa kita pelajari saat-saat dalam keadaan normal atau baik-baik saja.

Untuk itu, kita perlu penyerahan diri yang penuh kepada Tuhan, maka ada kebenaran yang muncul seperti terang yaitu kebenaran Kristus. Dan kebenaran Kristus ini akan terpancar lewat hidup kita apabila kita berserah total dan mengizinkan Dia menyatakan diriNya melalui kita.

Banyaknya masalah, tekanan dan persoalan hidup yang kita alami seharusnya membuat kita semakin berserah kepada Tuhan. Berserah berbeda dengan menyerah, kerena menyerah artinya seseorang mengaku kalah. berserah artinya adalah dari sejak awal kita berkata kepada Tuhan, “Tanpa Engkau saya tidak mampu, tanpa pertolonganMu maka semua usahaku sia-sia.”


Tue, 1 Oct
Day 38/40 #PrimeTimeWithJesus

Memperbaharui Kekuatan

Alkitab tidak mengatakan bahwa jika kita sungguh-sungguh ikut Tuhan, maka kita tidak akan mengalami tantangan. Justru ketika kita semakin bersungguh-sungguh, maka iblis ingin menjatuhkan kita. Tantangan dan persoalan akan kita alami setiap hari di hidup kita, tetapi firman Tuhan mengatakan, “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” (Yesaya 40:31).

Menantikan Tuhan artinya mengharapkan petunjuk dan arahan Tuhan. Setiap hari kita menghadapi berbagai musuh dalam hidup kita yang tidak kelihatan, dan mencoba menyerang pikiran, emosi dan keinginan kita ke dalam berbagai cara. Si musuh ingin membujuk dan menarik kita ke dalam permainannya, dia menawarkan kesombongan, dendam, sakit hati, pikiran-pikiran negatif dsb. Betapa pentingnya kehadiran Tuhan dalam hidup kita untuk memberi kekuatan kepada kita dalam menghadapi semua tantangan hidup.


Wed, 2 Oct
Day 39/40 #PrimeTimeWithJesus

Tuhan Menyelidiki Segala Sesuatu

Mazmur 139:1-3, “TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.”

Allah kita mahatahu dan menyelidiki segala sesuatu. Allah mengetahui segala sesuatu yang disebut “pasti sebagai pasti”, “dosa sebagai dosa”, “benar sebagai benar”.

Karena Daud menyadari bahwa Allah itu sempurna dan kudus, maka ia mengungkapkan kalimat ini, “Engkau menyelidiki dan mengenal aku”. Betapa Daud tahu bahwa Allah bukan hanya kenal Daud dari segala kelebihan dan kekurangannya, melainkan Daud mengerti bahwa Allah juga mahatahu untuk semua rencana dan rahasia hidupnya, sehingga di ayat 4 Daud katakan, “Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya semuanya itu telah Kauketahui , ya Tuhan.”

Sebagai umat Allah sebenarnya Tuhan mau supaya kita belajar terbuka dan jujur kepadaNya. Allah dalam segala keadilanNya dan kemahatahuannya, kita tidak bisa mengingkari dariNya. Satu sisi DIA rindu untuk memberkati kita dan membuat kita bahagia, tetapi dari sisi yang lain DIA tidak bisa melakukan ketidakadilan.  Yesaya 59:1-2, “Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu”.
Kiranya Tuhan menolong kita.


Thu, 3 Oct
Day 40/40 #PrimeTimeWithJesus

Dalam HadiratNya

Kel 24:18  Masuklah Musa ke tengah-tengah awan itu dengan mendaki gunung itu. Lalu tinggallah ia di atas gunung itu empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya.

Alkitab mengisahkan beberapa peristiwa nyata di mana awan kemuliaan Tuhan turun di tengah umatNya sehingga seakan mereka ditenggelamkan di dalam hadiratNya. Ketika seseorang atau suatu kelompok tenggelam dalam hadirat Tuhan,  kelaparan jasmani dan rohani akan terpuaskan, ketakutan akan lenyap seketika, mata rohani akan terbuka lebar untuk melihat segala sesuatu yang tersedia di alam rohani yang lewat iman oleh firman.


Dalam Keluaran 24:15-18, Musa tenggelam dalam awan kemuliaan Tuhan selama 40  hari, siang dan malam. Bahkan Musa saat itu tidak (perlu) makan dan minum. Jalan menuju awan kemuliaan Tuhan untuk menerima segala perjanjian berkat jasmani dan rohani sudah terbuka lebar lewat kematian Kristus di kayu salib, sehingga setiap saat, secara pribadi kita bisa menenggelamkan hidup kita lewat penyembahan yang dalam dan semua berkat yang tersedia di alam rohani dapat kita alami dan bahkan kita dapat memindahkannya di alam nyata. Mari kita datang kepadaNya dengan penuh rasa syukur dan hormat.

Comments

Popular posts from this blog

FAST21 - PUASA DANIEL

GOOD SOIL LEADERSHIP - APOS Culture