Day 1 (25 Aug)
40 days #PrimeTimeWithJesus

Izinkanlah Kristus hidup melalui kita

Karena Allah sendiri yang bekerja di dalam dirimu untuk membuat kalian rela dan sanggup menyenangkan hati Allah. Filipi 2:13 (BIS)

Kita tidak dapat melahirkan karakter Kristus dengan kekuatan kita sendiri. Tekad, resolusi, niat baik tidaklah cukup. Hanya Roh Kudus yang mampu untuk membuat perubahan-perubahan yang Tuhan inginkan dalam hidup kita.
Roh Kudus seringkali bekerja melalui cara-cara sederhana yang bahkan tidak kita sadari atau rasakan.  
Itu terjadi melalui pilihan-pilihan yang kita ambil.
Saya mau melalui pekerjaan Roh Kudus, kiranya saya semakin berkurang dan Kristus makin bertambah.


Day 2 (26 Aug)
40 days #PrimeTimeWithJesus

Membuat Keputusan: Menggunakan "Otot-Otot" Rohani

Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin ... Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. Yakobus 1:6,8

Iman adalah tindakan. Iman itu aktif, bukan pasif.   Kita perlu melepaskan rasa aman (nyaman). Musa harus meninggalkan posisinya di kerajaan Firaun untuk mengerjakan kehendak Allah. Nehemia melepaskan pekerjaan tetapnya untuk membangun tembok yang mengelilingi Yerusalem. Mari bangun iman kita melalui percaya kepada FirmanNya, sebab bahan dasar iman adalah FirmanNya. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Roma 10:17).

Have a blessed Monday!

Day 3 (27 Aug)
40 days #PrimeTimeWithJesus

Membentuk Kebiasaan Untuk Pertumbuhan Rohani

Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Kolose 1:28

Kedewasaan rohani dibangun dari kebiasaan-kebiasaan baik. Karakter adalah tindakan-tindakan yang biasa kita lakukan. Contoh kalau seseorang selalu membangun kejujuran, maka dia akan terbiasa jujur dan memiliki integritas. Ada banyak kebiasaan baik yang perlu kita kembangkan, supaya kita semakin memiliki sifat dan karakter seperti Kristus. Kiranya Dia menolong kita senantiasa.


Day 4 (28 Aug)
40 days #PrimeTimeWithJesus

Event vs Process

Matius 12:38 Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu."
39 Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.

Proses itu jauh lebih penting daripada suatu peristiwa (event) dalam hidup kita. Orang Farisi dan ahli Taurat meminta Yesus melakukan suatu keajaiban untuk meyakinkan mereka tentang siapa sebenarnya Dia. Mereka mau mencari peristiwa (event) yang instan. Mereka yang mencari tanda-tanda atau sebuah ‘peristiwa’, adalah orang yang menghindari tanggung jawab untuk menghadapi kebenaran yang telah mereka ketahui. Jika seorang Yunus yang tidak sempurna saja cukup (untuk menjadi tanda) bagi orang-orang Niniwe, maka orang Yahudi tidak pantas untuk meminta tanda-tanda ajaib dari-Nya.

Jangan hanya menghendaki event yang mudah, cepat dan spektakuler seperti pertunjukan sulap, tetapi kita mau mencintai proses, karena proses menentukan nilai. Process determines value.

Have a blessed Wednesday!


Day 5 (29 Aug)
40 days #PrimeTimeWithJesus

Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. 1 Korintus 12:4-6

Sangat sedikit dari 7 miliar penduduk bumi yang mencapai potensi maksimal yang telah Tuhan letakkan dalam diri mereka. Kebanyakan orang hidup secara rata-rata (mediocre). Kemampuan dan talenta maksimal mereka belum dimanfaatkan. Mereka bahkan tidak mengetahui bahwa mereka memiliki potensi yang dasyat.

Potensi adalah kekuatan atau kemampuan yang belum digunakan. Myles Munroe, seorang pendeta di kepulauan Bahama, pernah mengatakan bahwa kita perlu membangun keintiman dengan Tuhan yang adalah sumber dari potensi kita.
Kita perlu mengerti apa tujuan dari potensi yang  Tuhan diberikan kepada kita. Dan tentunya kita perlu kerja keras dan terus memupuknya. Dan ingat bahwa itu semua bertujuan untuk menjadi berkat.

Renungan:
Dengan cara apa anda telah mengerjakan bagian anda untuk mencapai potensi maksimal dari kemampuan yang Tuhan berikan?


Day 6 (30 Aug)
40 days #PrimeTimeWithJesus

Rendahkan Hatimu Untuk Mengakhiri Argumen

Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Yakobus 1:4

Dalam konseling, satu keluhan yang umum terdengar dari pasangan-pasangan yang datang adalah "Kami tidak cocok. Kami mengasihi satu sama lain, tetapi kami tidak mengerti mengapa kami bertengkar hebat untuk hal-hal kecil?" Seorang ibu  berkata "Antara saya dan anak saya, selalu ada ketegangan. Saya tidak mengerti kenapa kita selalu berargumen."

Jauh sebelum adanya psikologi modern, Yakobus telah mempunyai pengertian yang dalam tentang penyebab sebuah konflik.

Solusi untuk konflik adalah pelajaran paling sulit untuk dipelajari yaitu kerendahan hati. Kerendahan hati mendatangkan kasih karunia Allah. Tuhan tidak memberikan kasih karunia kepada orang yang penuh dengan kesombongan. Dia memberikan kasih karunia ketika kita datang dan berkata "Tuhan, saya butuh pertolongan-Mu". Saat itulah kita akan mendapat kekuatan untuk melakukan perubahan yang ingin kita lihat.

Renungan:
Hari-hari ini, apakah kita cukup rendah hati untuk menyadari kelemahan kita, mengakui kesalahan dan minta maaf, serta terus bergantung kepada kasih karuniaNya?


Day 7 (31 Aug)
40 days #PrimeTimeWithJesus

Kasih adalah apa yang kita kerjakan

1 Yohanes 3:18 “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.”

Kasih itu bukan sekedar ketertarikan atau nafsu. Kasih lebih dari sekedar perasaan sentimental / emosi, seperti yang dipromosikan lagu-lagu populer hari-hari ini. Dengan standar seperti ini, apakah kasih akan mati jika emosi itu hilang? Tidak, tidak sama sekali. Karena kasih adalah tindakan; kasih adalah sebuah perilaku.

Jika kasih hanyalah sebuah emosi, maka kasih menjadi labil dan berubah-berubah mengikuti emosi  manusia yang suka turun naik. Kasih adalah sesuatu yang kita kerjakan dan memang menimbulkan emosi. Kasih yang sejati akan nampak dari bagaimana cara kita memperlakukan orang lain.

Renungan:
·         Perbuatan seperti apa yang dapat menunjukkan kasihmu terhadap orang lain?

Day 8 (1 Sept)
40 days #PrimeTimeWithJesus

Kasih harus menjadi gaya hidup kita

Lukas 6:32 “Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.”

Setiap orang dapat mengasihi orang yang mengasihi mereka. Tetapi kasih yang sebenarnya adalah saat kita belajar mencintai yang tidak dicintai. Misalnya: bagaimana kita tetap bisa mengasihi orang yang menyakiti kita, bahkan orang yang menusuk kita dari belakang.

Ini terlihat seperti tugas yang mustahil dan ini memang mustahil. Itulah kenapa kita memerlukan kasih Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita dapat mengasihi oranglain. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia (1 Yohanes 4:16).

Ketika kita menyadari seberapa Tuhan mengasihi kita dengan kasih yang melampaui batas dan tidak bersyarat, maka kasihNya akan mengubah keseluruhan fokus hidup kita. Jika kita tidak menerima kasih Tuhan yang tersedia untuk kita, kita akan menghadapi kesulitan mengasihi orang yang sulit dikasihi, pemarah, bahkan mengasihi orang yang berbeda atau penuntut. Kita perlu mengenal kasih Tuhan sehingga kasihNya dapat mengalir keluar dari hidup kita kepada hidup orang-orang lain

Renungan:
·         Apakah orang sekitarmu dapat merasakan kasih yang mengalir melalui hidupmu hari-hari ini? Kalau tidak, bagaimana caranya untuk memulihkannya?


Day 9 (2 Sept)
40 days #PrimeTimeWithJesus

Kasih adalah sebuah pilihan

“Dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka." Ulangan 30:20

Zaman sekarang banyak mitos yang mengatakan bahwa cinta itu tidak dapat dikontrol. Cinta adalah sesuatu yang terjadi begitu saja pada kita, yang diibaratkan misalnya seperti: suatu hari saya sedang berjalan dan bam! - saya jatuh cinta, saya tidak dapat mengendalikan diri saya. 

Tapi kebenarannya adalah: Itu bukan cinta. Cinta tidak tiba-tiba terjadi pada kita. Cinta yang sebenarnya atau kasih adalah sebuah pilihan, dan ini melambangkan sebuah komitmen.
                           
Kita harus memilih untuk mengasihi Tuhan; namun Dia tidak akan memaksa kita untuk mengasihi Dia (Ulangan 30:20). Kita bisa saja mengabaikan Tuhan dan jalan ke arah yang berlawanan, kita bisa merusak hidup kita ketika kita memilih untuk melakukan hal tersebut. Dan Tuhan akan tetap tidak memaksa kita untuk mengasihi Dia karena Dia tahu bahwa kasih tidak dapat dipaksakan.

Prinsip ini pun berlaku untuk setiap hubungan kita. Kita dapat memilih untuk mengasihi orang lain.
Tuhan akan membantu kita untuk mengasihi orang-orang yang sulit untuk dikasihi, jika kita membuat keputusan untuk mengasihinya. Kasih adalah keputusan yang kita buat.

Renungan:
·         Keputusan apa yang engkau mau buat hari ini sehubungan dengan mengasihi?

Tue, 3 Sept
Day 10/40 #PrimeTimeWithJesus
Day 2/21 #DanielFast21

Persiapkan hatimu

Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Roma 10:17)

Seorang tukang kebun tahu bahwa kalau dia memiliki benih-benih yang serupa yg ditanam di 3 lokasi yg berbeda maka akan mendapat hasil yg berbeda. 

Di satu tempat, dia mendapat buah tomat yg besar. Di tempat lainnya, dia mendapat tomat kecil. Di tempat yg ketiga, dia tdk mendapat apapun. Penyebabnya bukan benihnya, tapi tanahnya.

Hal yang sama berlaku ketika kita mendengar Firman. Ada dua orang ke gereja dan duduk bersebelahan, yang satu akan pulang sambil terus memikirkan Tuhan dan firman yang didengarnya, namun yg lainnya tidak mendapat apapun dari kebaktian tersebut. Hati orang yg pertama telah disiapkan, yg lainnya tidaklah demikian.

Hati kita perlu dipersiapkan untuk mendengar Firman. Jika kita terlambat bangun, susah mendapat tempat parkir dan sudah dongkol ketika kita buru-buru ke gereja, mungkin kita tidak akan mendengarkan suara Tuhan. Kita tidak dalam suasana yag siap untuk menerima Firman.

Yakobus 1: 9b-20 ~ setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

Kita perlu menjadi tenang dan memiliki kerendahan hati. "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! " - (Maz 46:10).  Kiranya Tuhan menolong kita.

Renungkan:
Menurutmu, mengapa kesombongan merupakan dosa yang susah untuk diakui?

Hal apakah yang perlu kita akui pada Tuhan hari ini supaya kita dapat mempunyai hati yang mudah diajar?

Comments

Popular posts from this blog

FAST21 - PUASA DANIEL

GOOD SOIL LEADERSHIP - APOS Culture